Jakarta | Informasi TV – Di penutupan akhri tahun 2024 ini, masih ada aja banyak permasalah hukum yang terjadi Indonesia seperti yang dialami oleh para pengurus-pengurus dari Ormas Gerakan Jalan Lurus (GJL)
.
Pimpinan GJL dari Kalimantan Selatan Treeswaty Lanny Susatya atau akrab di panggil Bunda Lanny selama puluhan tahun harus mengalami kekecewaan yang mengdalam karena tanah miliknya dengan Sertifikat Hak Milik (SHM) 2525 di kabupaten Banjar , Kalimantan Sslatan dikuasai oleh oknum mafia tanah
.
“Kasus tanah yang saya alami dikatakan tumpang tindih oleh oknum yang tak bertanggung jawab dan 11 tahun saya sudah berjuang untuk meminta hak tanahnya SHM 2525 tetapi sampai diakhri tahun 2024 tetap belum bisa mendapatkannya”, ujar Bunda Lanny yang ditemui dikawasan Tomang, Jakarta Pusat,Selasa(31/12)
.
“Dalam kasus tanah saya itu ada oknum-oknum BPN yang sangat merugikan saya, padahal saya hanya ingin meminta selesaikan hak tanah yang dirampas di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan”, ujar Bunda Lanny
.
Disisi lain, Jane Christina Tjandra merupakan pengurus GJL pun harus merasakan hal sama seperti yang di alami Bunda Lanny, pasalnya Hotel Sing Ken Ken Boutigue miliknya yang saat ini dalam kepailitan ini sedang diurus untuk pemberesan harta pailit, Malah aset hotel tersebut hilang di curi semua dan bangunan hotelnya pun hancur yang  diduga dilakukan oleh para Kurator hotel tersebut ini .
.

“Pada tahun 2023 saya mendapat kabar dari seseorang dan melakukan pengecekan ke hotel saya dan sangat terkejut ketika melihat keadaan hotel dan bangunannya banyak yang rusak bahkan hilang seperti AC, Televisi, Water Heater, Kulkas, Tempat tidur, Kasur King Koil 2×2, Lemari, Mono block Kohler, Wastafel Kohler, Keran air, Shower bermerek Grohe, termasuk semua alat alat Fitnesnya yang sudah tidak tertinggal satu unit pun”, ujar Jane

Seharusnya seorang Kurator itu menjaga aset Boedel Pailit bukannya seperti mencuri dan merusakan aset hotel Sing Ken Ken dan apabila hendak menjual hotel Boedel Pailitnya, harusnya melakukan Apreisal terlebih dahulu dengan Apreisal yang terdaftar, ungkap Jane.

Riyanta, S.H. selaku Ketua Umum Gerakkan Jalan Lurus (GJL) mengatakan:”Yang namanya kejahatan terorganisir, yang ingin mengambil hak orang lain melalui jalur peradilan sesat harus segera di hentikan”, ujar Riyanta
“Saya berharap untuk bagaimana semua rakyat di Indonesia secara keseluruhan bisa melawan pola-pola kejahatan mafia tanah dan mafia peradilan”, tegas Riyanta
.
Karena saya tidak mau lagi ada kejadian sepertinya dialami oleh Ibu Jane terkait kasus Hotel Sing Ken Ken, Bali yang harus menghadapi dari kerja-kerja kurator yang tidak benar, semua itu harus dihentikan, Kata Riyanta
.
Kemudian Ibu Lanny yang harus menghadapi ketidakadilan dan perampasan hak tanahnya di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan yang dilakukan oleh oknum dari mafia tanah, itu harus dihentikan dan dibrantas sampai ke akar-akarnya, kata Riyanta
.
Kita dari GJL bersama pemerintah, TNI,  POLRI dan bersama para penegak hukum lainnya bersinergi untuk kita lawan semua kejahatan tersebut, ucap Riyanta
.
Riyanta sebagai ketum GJL pun menghimbau untuk seluruh pimpinan dan anggota dari GJL untuk mendukung secara total dari pemerintah Bapak Presiden RI Prabowo Subianto
.
Saya berharap dari beberapa pernyataan Bapak Presiden Prabowo yang khususnya mulai dari pemberantasan mafia peradilan, korupsi, mafia tanah , kemiskinan dan yang menghalangi wirausaha berkembang, kami dari GJL akan terus mendukung dari gerakan Bapak Prabowo, ucap Riyanta
.
Yang terpenting semua yang sudah menjadi program Bapak Prabowo harus segera di laksanakan karena tentunya yang sudah bapak Prabowo akan membuat Indonesia menjadi lebik baik, lebih kuat dan lebih berwibawah
.
Terakhri Ketua Umum GJL dan  para pemimpin GJL dari beberapa wilayah di Indonesia menyatakan sikapnya ;”GJL HADIR UNTUK INDONESIA, YANG BENAR DI BENARKAN, YANG SALAH DI SALAHKAN, MERDEKA…”. (RK)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *