JAKARTA | Informasi TV – Rabu (17/07/2024). Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK membuka pendaftaran bagi masyarakat yang mempunyai kemampuan dan berkualifikasi untuk menjadi anggota di KPK RI. Pendaftaran dibuka untuk umum dan ditutup pada hari Senin malam (15/07/2024).
Sejumlah nama, dari tokoh politik, bahkan pengurus KPK RI periode sebelumnya sampai masyarakat masuk dalam pendaftaran anggota KPK RI. Bahkan sudah sekitar 280 orang yang mendaftarkan diri sebagai calon pimpinan KPK.
Hal yang menarik, ada salah satu calon yang mendaftarkan diri, ada satu orang yang berasal dari tokoh adat di Indonesia. Andi Syahriansyah Alwi, adalah seorang tokoh adat, yang biasa juga di panggil Alwi, seorang dari keturunan trah Sultan Bone ke 23 La Tentri Tappu Sultan Ahmad Saleh, adalah Kesultanan Bone (Sulawesi Selatan) dan juga salah satu Kesultanan yang berdaulat dimasa kolonial Belanda dahulu.
Alwi yang juga memiliki darah Kutai (tempat IKN berdiri) dari ibunya, mengungkapkan bahwa ketertarikan dirinya untuk mendaftarkan diri dalam bursa calon pemimpin KPK RI karena ingin mendukung pemerintah Indonesia dalam memerangi korupsi yang masih saja menjadi momok bagi bangsa Indonesia. “Saya terpanggil karena Indonesia sudah merdeka 79 tahun, untuk berperan serta agar rakyat Indonesia bisa makmur dan sejahtera seperti negara negara luar, yang bisa memberikan tunjangan hidup tiap bulan bagi rakyatnya, pensiun bagi pegawai pemerintah maupun swasta, pendidikan gratis, kesehatan gratis, hal ini bisa terwujud apabila keuangan negara tidak di salah gunakan dan tidak dikorupsi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab di negeri ini, ” pungkasnya.
Sebagai salah satu tokoh adat, Alwi mengatakan bahwa perlu peran serta masyarakat, terutama dari masyarakat adat dalam mendukung pemberantasan korupsi di Indonesia, selain hukum positif yang berlaku.
“Saya memiliki visi yaitu dapat berperan serta menciptakan rakyat indonesia yang makmur dan sejahtera.”
“Sedangkan misi saya antara lain:
1. Mendorong peran serta masyarakat adat untuk memerangi korupsi.
2. Mendorong kesadaran bersama bahwa kita bisa makmur dan sejahtera seperti negara maju lainnya yang bebas KKN.
3. Membangun kesadaran spiritual baik individu maupun komunal untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan.”
“Adapun beberapa hal yang akan saya lakukan jika nanti terpilih di KPK RI dan dipercayakan oleh masyarakat adat dan masyarakat Indonesia adalah akan melakukan pencegahan dengan melibatkan seluruh masyarakat adat serta penguatan pendidikan spiritual dalam rangka pencegahan korupsi,” ujarnya.
“Sebagai salah masyarakat adat yang hidup di zaman modern, saya berharap bangsa kita menjadi bangsa yang makmur dan sejahtera bebas dari KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme),” harap Alwi menutup perbincangannya bersama media. (JN).