Jakarta | Informasi TV – Pameran Agrofood 2023 resmi dibuka hari ini. Pameran yang diadakan selama 4 hari dari tanggal 10-13 Agustus 2023 di Hall A1 Jiexpo Kemayoran Jakarta diikuti 100 pelaku usaha di sektor agribisnis, agri industri, BUMN, Swasta, pemerintah daerah dan sejumlah asosiasi.
Salah satunya yang ikut di pameran ini dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali.
Saat ditemui awak media, Ketua Tim Pemasaran Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Ir. Ketut Murtini MMA mengatakan ada sekitar 15 UMKM yang dibawah binaan mereka yang hari ini ikut serta dalam pameran UMKM di event Argofood ini seperti sorgum, kopi, pare, kakao, jahe, kacang mede dan masih banyak lagi lainnya.
“Yang di unggulkan pada pameran ini kita punya produk unggulan yaitu kopi arabika, kopi robusta,kakao, kacang mede dan kelapa,” ujarnya.
Sebut Putu Pertiwi, untuk harga yang mereka tawarkan dalam pameran ini dari mulai harga Rp 5000 sampai Rp 45.000.
“Saya berharap dengan adanya pameran ini untuk UMKM di Bali ini bisa lebih dikenal secara luas yang bukan hanya untuk UMKM di bidang perkebunan saja tetapi untuk UMKM di bidang lainnya untuk kedepannya nanti,” jelasnya.
Kegiatan yang sering diadakan dinas pertanian dan ketahanan pangan provinsi Bali yaitu pasar gotong royong, pasar tani, pasar murah, pasar rakyat sesuai dengan hari besar keagamaan
Sementara itu Siwiyanti Pemilik Usaha Uling Bali mengaku sudah sering mengikuti event seperti Agro Food.
“Provinsi Bali sudah mengikutsertakan saya dalam kegiatan ini. Bukan cuma di sini saja, kami di Bali sudah jadi binaan dari dinas pertanian provinsi Bali. Itu sudah tahun 3 tahun ini selalu aktif dalam kegiatan di provinsi kami sendiri salah satunya itu ada pasar gotong royong yang mana semua petani binaan dari provinsi Bali itu selalu datang ke kantor pusat untuk memasarkan hasil pertanian serta olahannya,” tuturnya.
Siwiyanti berpendapat dukungan dinas perkebunan kepada petani dan pelaki usaha seperti dirinya sangat dibutuhkan.
“Dukungan dari Dinas Perkebunan untuk pelaku usaha di Bali seperti saya belum banyak. Karena pelaku usaha individu atau kelompok masih ada yang belum terjangkau oleh dinas terkait. Di pameran kali ini kita bawa produk asli yakni sagon manis dan keripik ini dengan produk brand nya Uling Bali. Apalagi saya baru 3 tahun menggeluti usaha ini. Di tahun pertama saya mengalami kecelakaan kerja. Jadi saya baru bisa memproduksi satu setengah tahun ini dan baru sekarang aktif kembali. Beruntung sekali saya bisa hadir di sini dan mulai aktif kembali,” pungkas Siwiyanti.