JAKARTA | Informasi TV – Badan Narkotika Nasional (BNN) bekerjasama dengan GPIB Immanuel mengadakan acara Dialog Pemuda Nusantara, Sabtu (10/06/2023) pukul 16.00 wib, bertempat di Gereja Protestan Indonesia dibagian Barat “Immanuel” , Gambir, Jakarta Pusat.
Tema yang diusung dalam acara tersebut adalah “Pemuda Bersatu mewujudkan Indonesia Bersinar (Bersih Narkoba).” Jumlah peserta yang hampir sebagian besar kaum muda ada 400 peserta. Acara dialog juga menyambut hari anti narkoba internasional / HANI 2023.
Acara dimulai dengan kata sambutan dari perwakilan pengurus dari dan Ketua Majelis jemaat gereja GPIB Immanuel, Pdt. Abraham Ruben P. “Dalam pelayanan saya selama ini, saya sedih kalau ketika pelayanan kematian, apalagi seorang muda yang meninggal karena narkoba. Gereja dan unsur masyarakat punya tanggung jawab dalam memerangi narkoba. Kami berterima kasih dan bersyukur melalui Badan Narkotika Nasional bisa mengadakan acara ini. Apalagi kita bisa mendengar langsung penjelasan dari ketua BNN, Komjen Pol. Dr. Petrus R Golose. Kita lihat bangsa ini besar, maka kita rangkul pemuda, dari berbagai asal, lintas iman, mari kita dukung BNN, ” ujarnya.
Dalam acara Dialog inti, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen (Pol). Dr. Petrus R Golose, menjelaskan bagaimana bahaya dari narkoba. Ada beberapa pembahasan:
1. Kejahatan Lintas Negara.
2. Introduksi Kejahatan Narkotika.
3. Bahwa Penyalahgunaan Narkotika.
4. Tanggapan BNN RI Tentang Legalisasi Ganja Medis.
5. Strategi BNN RI.
6.Wawasan Kebangsaan Melawan Pengaruh Narkotika untuk Generasi Muda.
“Pada ulang tahun BNN yang ke 20 tahun 2022, Presiden RI Joko Widodo menetapkan narkoba termasuk kejahatan luar biasa atau extraordinary crime,” pungkasnya.
Petrus juga menjelaskan bahaya dan jenis-jenis narkoba yang dapat menghancurkan manusia. Melalui ilustrasi video, Petrus menjelaskan bahaya narkoba. “Aspek Kesehatan, bisa kita lihat bahwa zat-zat kimia berbahaya dalam sebuah Narkotika sangat berbahaya dan menyebabkan ketergantungan sehingga berakhir dengan kematian. Kebijakan negara lain yang melegalkan narkoba, belum bisa diterapkan di Indonesia, karena tidak sesuai dengan kepribadian Indonesia. Edukasi, kerjasama dan kampanye War On Drugs secara Masif kami (BNN-red) lakukan sehingga masyarakat mengetahui bahaya dari narkoba, ” ujarnya.
Setelah acara pemaparan materi, acara dilanjutkan dengan Deklarasi Perang Terhadap Narkotika oleh perwakilan elemen para pemuda. (JN).